Statistik Pengunjung blog AL BAHRAIN 4

Jumat, 18 November 2011

Sejarah Pondok Pesantren Wali Barokah

Pondok Pesantren Wali Barokah didirikan atas gagasan KH Nurhasan Al Ubaidah bin KH Abdul Aziz yang ingin menyiarkan agama Islam secara murni, mukhlis berpedoman kitab suci Al Qur’an dan Al Hadits dengan berlandaskan pada hak dasar kebebasan beragama yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945, maka diperjuangkanlah syiar agama Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai kelanjutan perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, mutlak diperlukan partisipasi dan peran serta dari segenap lapisan masyarakat Indonesia. Memberikan peningkatan kehidupan beragama serta partisipasi pembangunan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur baik material maupun spiritual dan berakhlakul karimah bagi seluruh rakyat Indonesia.

Secara historis pendirian Pondok Pesantren Wali Barokah ini diawali pada tahun 1950, saat KH Nurhasan Al Ubaidah bertabligh ke wilayah Kabupaten Kediri. Dakwahnya dilakukan di sebuah surau milik Mbah Damah yang pada waktu itu dikenal sebagai orang kaya di Desa Burengan, Kecamatan Pesantren, Kabupaten Kediri. Pada waktu itu diadakan pengajian Al Quran yang diikuti 25 (dua puluh lima) orang.

Berkat kesabaran dan kegigihannya, lambat laun Beliau membeli sebuah rumah di jalan Kenari No. 9 yang lokasinya berdekatan dengan surau Mbah Damah (sekarang dikenal sebagai Jalan Letjend. Suprapto gang I/21 Kediri) yang menjadi cikal bakal Pondok Pesantren di Desa Burengan, Kecamatan Pesantren, Kabupaten Kediri dan Desa Banjaran, Kecamatan Kota, Kabupaten Kediri yang akhirnya menjadi sebuah Pondok Pesantren besar bernama Pondok Pesantren Burengan-Banjaran Kediri.

Pada akhir tahun 1971 dikarenakan kondisi fisik KH Nurhasan Al Ubaidah mulai menurun dan sakit yang berkepanjangan, maka pengelolaan Pondok Burengan-Banjaran Kediri diserahkan kepada Yayasan Lembaga Karyawan Islam (Lemkari) di bawah pimpinan Drs Bachroni Hartanto.

Pada hari Kamis, tanggal 11 Maret 1982 Beliau wafat dan sebagai pengesahannya secara yuridis, pada tanggal 03 Mei 1983 para ahli waris yang diwakili oleh KH. Abdul Dhohir menyerahkan pengelolaan Pondok Pesantren Burengan-Banjaran Kediri kepada pendiri Lemkari Raden Eddy Masiadi, Drs Bachroni Hartanto, Soetojo Wirjo Atmodjo BA, Wijono BA, Drs. Nurhasjim yang dalam nota penyerahannya diwakili oleh Drs Bachroni Hartanto untuk dan atas nama Direktorium Pusat Lemkari, yang saat itu Beliau juga sebagai Ketua Pondok Pesantren Lemkari Burengan-Banjaran Kediri.

Dalam perkembangannya Pondok Pesantren Lemkari mengembangkan sarana dan prasarana diantaranya adalah gedung DMC, Menara Agung dan Gedung Wali Barokah yang dijadikan ruang utama kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya diadopsi sebagai nama Pondok Pesantren Walibarokah.
Artikel Ini Dicari Dengan Keyword:
■mbah ubaidah
■pendiri ponpes ringin agung
■sejarah ldii
■sejarah ldii di indonesia
■sejarah pondok burengan
■sejarah pondok pesantren ringin agung
■www pondok burengan com

Muswil DPW LDII PROV.Kalimantan Timur




Kepala bagian kesehatan mental spiritual biro sosial setprov kaltim H.Syahril (kanan) menyaksikan penyerahan cinderamata dari ketua DPW LDII Kaltim masa bakti 2006-2011 Dr.H.krishna P.candra kepada prof KH.umar shihab dari MUI PUSAT

LDII Kurang Gaul

Kediri- Diakui atau tidak Indonesia merupakan negara majamuk. Kemajemukan yang ada di masyarakat Indonesia ini bukan hanya sebatas fakta, namun sebuah keharusan yang mesti terjadi. Mengapa demikian? Karena keberagaman dan kemajemukan adalah rahmat yang telah digariskan Allah. Menolak kemajemukan sama halnya mengingkari pemberian Ilahi. Oleh karena perbedaan merupakan kodrat manusia, maka janganlah keberagaman dan kemajemukan ini menjadi pemecah bangsa, justru hendaknya dijadikan sebagai kemaslahatan bangsa.

Akan tetapi fakta yang terjadi di masyarakat tidaklah seperti yang diharapkan. Perbedaan, kemajemukan ataupun keberagaman acapkali menimbulkan pertentangan, pertikaian bahkan permusuhan yang tidak sedikit menimbulkan korban. Perlu adanya saluran komunikasi untuk saling memahami antar sesama agar tidak terjadi perpecahan diantara umat. “Mengapa LDII terstigma jelek di masyarakat? Ya.. karena LDII kurang gaul, kurang sitarurrahim atau kurang srawung dengan yang lain”, kata Prof. KH. Syafii Mufid Wakil Ketua Komisi Pengkajian MUI Pusat dalam sambutannya kepada pengurus dan asatidz di Pondok Pesantren Walibarokah Selasa (9/8).

Kehadiran Prof. KH. Syafii Mufid ke Pondok Pesantren Walibarokah ini dalam rangka silaturrahim melihat secara dekat aktifitas Pondok Pesantren Walibarokah Burengan Banjaran Kediri. “Sebenarnya sudah lama saya ingin bersilaturrahim ke Pondok Burengan ini, dan juga ke Pondok Pesantren Gading Mangu Perak Jombang. Namun baru kali ini, di bulan Ramadan yang penuh berkah ini baru bisa terlaksana”, lanjut Profesor kelahiran Demak ini.

Sementara itu Drs. Sunarto, MSi, Ketua Pondok Pesantren Walibarokah menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Prof. KH. Syafii Mufid atas kunjungannya ke Pondok Pesantren Walibarokah. “Kami berharap dengan kehadiran Profesor KH. Syafii Mufid ini akan menjadi baik untuk kita semua”, kata Pak Narto.

Dalam sambutannya, Prof. Syafii Mufid menekankan akan pentingnya dakwah islamiyah ber amar makruf nahi munkar kepada semua umat manusia. “Tantangan umat Islam yang sangat nyata saat ini adalah neo kolonialisme, kapitalisme dan feodalisme. Lawan dari semua itu hanya dua yaitu Islam dan konfusionisme. Dengan tujuan agar umat Islam tidak bisa bangkit dari berbagai macam keterbelakangan dan keterpurukan”, lanjut Profesor.

Setiap muslim yang telah berikrar bahwa Allah Rabbnya, Islam agamanya dan Muhammad Rasulnya, berkewajiban untuk merealisasikan dan mendakwahkan nilai-nilainya dalam realitas kehidupan. Setiap dimensi kehidupan harus terwarnai dengan nilai-nilai tersebut dalam kondisi apapun juga.

Namun dalam realitas kehidupan dan fenomena umat, tidak setiap orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang Islam mampu mengimplementasikan dalam seluruh sisi-sisi kehidupannya. Dan orang yang mampu mengimplementasikannya belum tentu bisa bertahan sesuai yang diharapkan Islam, yaitu komitmen dan istiqomah dalam memegang ajarannya dalam sepanjang perjalanan hidupnya. “LDII hendaknya tetap istiqomah dan konsisten dalam dakwah Islam. Karena inilah yang sudah ditinggalkan oleh yang lain. Dakwah yang diharapkan disini adalah dalam rangka meningkatkan kualitas akhlak manusia. Caranya melalui taklim (pembelajaran), tarbiyah (pendidikan) dan ta’dib”, kata Kyai Syafii Mufid memungkasi sambutannya tersebut. (gB)
Artikel Ini Dicari Dengan Keyword:
■kelembagaan dakwah
■struktur dakwah islam
■Pendapat seseorang tentang LDII lembaga dakwah islam indonesia
■makalah tentang lembaga islam di indonesia
■www makalah tentang kontribusi ormas islam terhadapa pendidikan di indonesia com
■makalah dakwah islam di indonesia
■lembaga-lembaga perundangan islam di indonesia
■lembaga islam di indonesia
■lembaga dakwah islam NU
■Lembaga Dakwah islam indonesia
■ldii menurut gusdur
■makalah islam modern di indonesia
■makalah kelembagaan islam
■makalah lembaga dakwah
■MAKALAH LEMBAGA PERUNDANGAN ISLAM INDONESIA
■materi Akulturasi Islam dan Budaya Lokal : kesenian dan pranata sosial
■pelembagaan dakwah dalam masyarakat
■pentingnyadakwah islamiah
■Struktur yayasan dakwah
■syariatLDII islam
■dakwah islam di indonesia pada era modern sekarang
■berita terbaru pondok pasentren ldii kediri
■dakwah islam di indonesia di era modernisasi
■contoh makalah pelembagaan dakwah dalam masyarakat
■artikel tentang organisasi islam ldii
■DAKWAH ISLAM DIBIDANG KEAGAMAAN
■makalahtentangormas islam
■Makalah: keberagamaan Islam di Indonesia
■contoh majkalah pelembagaan dakwah islam dalam masyarakat modern
■makalah tentang perkembangan lembaga dakwah kontemporer
■makalah tentang pandangan isalam terhadap dakwah
■makalah tentang pancasila dengan dakwah islam
■makalah tentang ormas islam indonesia
■makalah tentang organisasi islam dan peranannya
■makalah tentang organisasi dakwah islam
■contoh makalah dakwah
■makalah tentang lembaga di indonesia
■makalah tentang lembaga dakwah islam indonesia
■makalah tentang dakwah islam di indonesia
■makalah tantang lembaga dakwah/keagamaan
■makalah struktur dakwah islam
■makalah pelembagaan dakwah islam dalam masyarakat nodern
■Opini tentang kemajemukan ormas islam
■organisasi dakwah di surabaya
■organisasi dakwah yang ada di indonesia
■struktur organisasi dakwah islam indonesia
■www peta islam di indonesia com
■realitas sosial dan budaya lembaga dakwah di indonesia
■pondok pesantren era orde lama di salatiga
■politik akulturasi islam dengan indonesia
■pesantren LDII
■perkembangan dakwah era modern di indonesia
■peranan lembaga dakwah islam
■peran pelembagaan dakwah dalam masyarakat
■peran ARMATIM surabaya
■ciri-ciri dakwah islam di indonesia pada era modern
■contoh dakwah islam
■pelembagaan dakwah dalam masyarakat indonesia
■contoh lembaga dakwah kontemporer
■pelembagaan dakwah dalam
■pelembagaan dakwah
■artikel islam tentang dakwah dan organisasi
■makalah pelembagaan dakwah dalam masyarakat
■lembaga-lembaga islam dalam kelembagaan dakwah
■contoh yayasan sosial islam
■lembaga dakwah kontemporer
■lembaga dakwah islamiah indonesia
■dakwa islam dibidang ekonomi
■dakwah islam di indonesia
■lembaga dakwah islam bidang ekonomi
■dakwah islam di indonesia di era modern
■kumpulan makalah islam dan pranata sosial islam
■kelembagaan Islam
■kehidupan politikkediri
■islam-indo org
■islam modern di indonesia pandangan LDII
■dakwah keberagaman masyarakat
■artikel dakwa islam di indonesia di bidang keagamaan
■dakwah islam di indonesia pd era modern
■dakwah islam di indonesia di jaman modern
■contoh makalah tentang organisasi dakwah islam
■lembaga-lembaga sosial muslim di indonesia
■makala dakwa islam
■makalah ormas islam indonesia
■makalah ormas
■makalah organisasi islam yang ada di indonesia ldii
■makalah organisasi islam di indonesia
■contoh makalah gerakan pembaharuan islam dalam bidang politik
■makalah lembaga keagamaan
■makalah lembaga islam indonesia
■makalah lembaga dakwah islam indonesia
■contoh makalah lembaga dakwah kontemporer
■makalah kelembagaan islam di indonesia
■contoh makalah pelembagaan dakwah
■makalah kelembagaan dakwah
■makalah institusi yang berlaku di indonesia
■makalah institusi sosial keagamaan di indonesia
■makalah dakwah organisasi
■contoh makalah tentang dakwah
■makalah dakwah islam
■dakwah islam di indonesia era modern


http://www.walibarokah.org/ldii-kurang-gaul/



“Saya Mengharapkan LDII ikut membantu program-program pemerintah dan ikut serta mempekuat ukhuwah islamiyah” demikian ungkap Menteri Agama RI H. Suryadharma Ali pada saat menerima kunjungan Pengurus DPP LDII di ruang kerjanya 24 Oktober lalu. Lebih lanjut menteri Agama RI siap menjalin kerjasama instansinya dengan DPP LDII terkait dalam isu-isu global yang sedang berkembang saat ini.



Acara dihadiri oleh pengurus DPP LDII : Dewan Penasihat DR. Bambang Kusumanto, M.Sc, Ketua Umum LDII Prof. DR. Ir. KH. Abdullah Syam, M.Sc, Ketua Ir. H. Prasetyo Sunaryo, MT, DR. Ir. H. Shobar Wiganda, M.Sc, H. Achmad Kuntjoro, SE, MBA, H. Doddy Taufik Widjaya, SE, AK, M.Com, H. Abubakar Siddik, H. Hasim Nasution, SE, H. Muhamad ied, SE (ied/eq)

Oleh : Eko Mugianto

http://www.ldii.or.id/in/component/content/article/1-organisasi/721-silaturrahim-pengurus-dpp-ldii-dengan-menteri-agama-ri-.html

Benyamin Sueb - Wajah Kampung Rejeki Kota



Tokoh ini sudah tidak asing lagi di tanah air, tapi sedikit orang yang tahu bila Benyamin Sueb yang biasa dipanggil bang Ben adalah seorang warga LDII yang pada akhir-akhir hayatnya aktif memberikan nasehat-nasehat kepada warga.
Pada akhir khayatnya, beliau berwasiat agar kuburannya diratakan, tidak menggunung seperti gunung karena beliau tidak suka gunung katanya. Salah satu komentar dia yang menarik adalah, "Gue mabok-mabokan gak ada yang ribut, gue udah bener dan ngaji sekarang banyak yang ribut", demikian katanya.

Benyamin yang telah empat belas kali menunaikan ibadah haji ini meninggal dunia setelah koma beberapa hari seusai main sepak bola pada tanggal 5 September 1995, akibat serangan jantung. Benyamin dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Ini dilakukan sesuai wasiat yang dituliskannya, agar dia dimakamkan bersebelahan dengan makam Bing Slamet yang dia anggap sebagai guru, teman, dan sosok yang sangat mempengaruhi hidupnya.

Dibawah ini adalah sedikit jalan hidupnya yang kami ambil dari wiki.

Benyamin Sueb (lahir di Kemayoran, Jakarta, 5 Maret 1939 – meninggal 5 September 1995 pada umur 56 tahun) adalah pemeran, pelawak, sutradara dan penyanyi Indonesia. Benyamin menghasilkan lebih dari 75 album musik dan 53 judul film.

Awal Karier

Kesuksesan dalam dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dengan satu grup Naga Mustika. Grup yang berdomisili di sekitar Cengkareng inilah yang kemudian mengantarkan nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi terkenal di Indonesia.

Duet dengan Ida Royani

Selain Benyamin, kelompok musik ini juga merekrut Ida Royani untuk berduet dengan Benyamin. Dalam perkembangannya, duet Benyamin dan Ida Royani menjadi duet penyanyi paling popular pada zamannya di Indonesia. Bahkan lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi tenar dan meraih sukses besar. Sampai-sampai Lilis Suryani salah satu penyanyi yang terkenal saat itu tersaingi.

Gambang kromong

Orkes Gambang Kromong Naga Mustika dilandasi dengan konsep musik Gambang Kromong Modern. Unsur-unsur musik modern seperti organ, gitar listrik, dan bass, dipadu dengan alat musik tradisional seperti gambang, gendang, kecrek, gong serta suling bambu.

Setelah Orde Lama tumbang, yang ditandai dengan munculnya Soeharto sebagai presiden kedua, musik Gambang Kromong semakin memperlihatkan jatidirinya. Lagu seperti Si Jampang (1969) sukses di pasaran, dilanjutkan dengan lagu Ondel-Ondel (1971).

Lagu-lagu lainnya juga mulai digemari. Tidak hanya oleh masyarakat Betawi tetapi juga Indonesia. Kompor Mleduk, Tukang Garem, dan Nyai Dasimah adalah sederetan lagunya yang laris di pasaran. Terlebih setelah Bang Ben berduet dengan Bing Slamet lewat lagu Nonton Bioskop, nama Benyamin menjadi jaminan kesuksesan lagu yang akan ia bawakan.
[sunting] Paska duet dengan Ida Royani

Setelah Ida Royani hijrah ke Malaysia tahun 1972, Bang Ben mencari pasangan duetnya. Ia menggaet Inneke Koesoemawati dan berhasil merilis beberapa album, di antaranya "Nenamu" dengan tembang andalan seperti Djanda Kembang, Semut Djepang, Sekretaris, Penganten Baru dan Pelajan Toko.

Dunia film

Lewat popularitas di dunia musik, Benyamin mendapatkan kesempatan untuk main film. Kesempatan itu tidak disia-siakan. Beberapa filmnya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Intan Berduri serta Si Doel Anak Betawi (1976) yang disutradari Syumanjaya, semakin mengangkat ketenarannya. Dalam Intan Berduri, Benyamin mendapatkan piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik.

Akhir karier

Pada akhir hayatnya, Benyamin juga masih bersentuhan dengan dunia panggung hiburan. Selain main sinetron/film televisi (Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan) ia masih merilis album terakhirnya dengan grup Rock Al-Haj bersama Keenan Nasution. Lagu seperti Biang Kerok serta Dingin-dingin menjadi andalan album tersebut.

Kontribusi terhadap gambang kromong

Dalam dunia musik, Bang Ben (begitu ia kerap disapa) adalah seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong. Lewat kesenian itu pula nama Benyamin semakin popular. Tahun 1960, presiden pertama Indonesia, Soekarno, melarang diputarnya lagu-lagu asing di Indonesia. Pelarangan tersebut ternyata tidak menghambat karier musik Benyamin, malahan kebalikannya. Dengan kecerdikannya, Bang Ben menyuguhkan musik Gambang Kromong yang dipadu dengan unsur modern.

Untuk lebih jelasnya bisa anda lihat disini: http://id.wikipedia.org/wiki/Benyamin_Sueb

http://www.ldii.or.id/in/component/content/article/27-sosok/586-benyamin-sueb-wajah-kampung-rejeki-kota.html#comments

Rabu, 16 November 2011

KEUTAMAAN MENYEMBELIH HEWAN QURBAN

1."Qoola rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallama maa min ayyaamin al-‘amalush-shoolihu fiihaa ahabbu ilalloohi min haadzihil ayyaami ya’nii ayyaamal ‘asyro qooluu yaa rosuulaloohi walaal jihaadu fii sabiilillaahi qoola walal jihaadu fii sabiilillaahi illaa rojulun khoroja binafsihi wamaalihi falam yarji’ min dzaalika bisyai-in

Rosulullohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda: “Tiada hari beramal sholeh dalam hari itu yang paling disenangi Alloh daripada hari ini yakni hari tanggal 10 Dzul Hijjah”. Mereka berkata: “Bukankah berjihad di dalam jalan Alloh ? Rosululloh bersabda: “Bukan berjihad di dalam jalan Alloh, melainkan seorang laki-laki yang keluar (ke medan perang) dirinya dan hartanya lalu dia tidak pulang dengan sesuatu pun (pulang tinggal namanya: dirinya mati, hartanya habis). (HR. Abu Daud).



2. ‘An ‘aa-isyata anna rosuulalloohi shollalloohu ‘alaihi wasallama qoola maa aadamiyyu min ‘amalin yauman nahri ahabba ilalloohi min ahrooqid dami innahaa lata’tii yaumal qiyaamati biquruunihaa wa asya’aarihaa wa-adhzlaafihaa wa innad-dama layaqo’u minalloohi bimakaanin qobla an yaqo’a minal ardhi fathiibuu bihaa nafsaa(n)"



Artinya: "Dari Aisyah, sesungguhnya Rosulallohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda: “Tiada amalan anak cucu Adam pada hari menyembelih qurban (tanggal 10 Dzul Hijjah) yang paling disenangi Alloh daripada mengalirkan darah (berqurban). Sesungguhnya hewan qurban itu kelak pada hari Kiamat niscaya datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, kuku-kuku kakinya. Dan sesungguhnya darah niscaya jatuh di suatu tempat di sisi Alloh sebelum darah itu jatuh di bumi, maka bersenang hatilah kamu dengan qurban”. (HR. Tirmidzi)





3. "Man dhoh-haa thoyyibatan bihaa nafsuhu muhtasiban li-udh-hiyatihi kaanat lahu hijaaban minan-naari"



artinya: "Barangsiapa yang berqurban dengan senang hati lagi mencari fahala pada sembelihan qurbannya, maka hewan qurbannya itu akan menjadi penghalang baginya dari api neraka." (HR. Thobrooni).




4. "Annal udh-hiyata laisat biwaajibatin walaakinnahaa sunnatun min sunnanin nabiyyi shollalloohu ‘alaihi wasallama yustahabbu an yu’mala bihaa"



artinya: "Sesungguhnya berqurban itu tidak wajib, tapi merupakan sunnah yaitu sunnahnya Nabi Shollalloohu Alaihi Wasallam, sangat disenangi bila qurban itu diamalkan". (HR. Tirmidzi).







5. ‘Anibni umaro qoola aqooma rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wasallama bil madiinati ‘syro siniina yudhoh-hii"

artinya: "Dari Ibni Umar, Ibni Umar berkata: “Rosulullohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bermukim (bertempat tinggal) di Madinah 10 tahun menyembelih qurban terus”. (HR. Tirmidzi).





6. "Walbudna ja’alnaahaa lakum min syaa’aa-irillaahi lakum fiihaa khoirun fadzkurusmallooha ‘alaihaa showaafa fa-idzaa wajabat junuubuhaa fakuluu minhaa wa-ath’imulqooni’a walmu’tarro kadzaalika sakh-khornaahaa lakum la’al-lakum tasykuruuna lan yanaalallooha luhuumuhaa walaa dimaa-uhaa walaakin yanaaluhut-taqwaa minkum kadzaalika sakh-khorohaa lakum litukabbirullooha ‘alaa maa hadaakum wabasy-syiril muhsiniina"



artinya: “Dan unta-unta yang telah Kami (Alloh) jadikan itu untuk kamu termasuk syi’ar (sebahagian dari tanda-tanda kebesaran) Alloh, kamu memperoleh kebaikan yang banyak di dalamnya. Maka sebutlah nama Alloh ketika kamu atas (menyembelih) nya keadaan berdiri. Maka ketika lambungnya telah roboh (mati), lalu makanlah dari sebahagiannya dan memberilah makan orang yang tidak meminta dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu agar kamu bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu tidak akan sampai pada Alloh (Alloh tidak butuh daging dan darah qurban), tapi ketaqwaan kamu yang akan sampai kepada-Nya. Demikianlah Alloh telah menundukkannya kepada kamu supaya kamu membesarkan kepada Alloh atas apa-apa yang telah Alloh tunjukkan kepada kamu (bertakbiran). Dan memberilah khabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Hajj, No. Surat 22 Ayat 36-37).


http://www.lantabur.tv/index.php?option=com_content&view=article&id=36:keutamaan-menyembelih-hewan-qurban&catid=4:frontpage&Itemid=1

" SOMEBODY Asked ME "


Adalah buku kumpulan tanya jawab melalui E-mai
Berisi 85 daftar bahasan dengan 527 halaman
Anda dapat memiliki buku ini dengan mengganti
ongkos cetak seharga Rp 100.000,-
Pemesanan melalui menu Contact yang ada di web Lantabur TV
( Biaya pengiriman ditanggung pemesan )

Bagi anda yang sudah login di web Lantabur TV
dapat menggunakan fasilitas :
- Ummat Bertanya Ustadz Menjawab -
Tanya - Jawab Melalui E-mail bersama Ust.Aceng karimullah

Adapun penjelasan lengkap tentang buku "SOMEBODY Asked ME"
Silahkan anda baca artikel dibawah ini.

Kegiatan dakwah tidak mesti harus dengan bahasa lisan dan dikumandangkan dari atas sebuah podium. Dakwah juga bisa dengan “pena” (bahasa tulisan), bahkan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi (internet) dan jejaring sosial.Kalimat-kalimat dakwah pun tidak mesti dalam bentuk kalimat formal dan kaku tapi bisa juga dalam gaya bahasa yang santai dan lugas (tapi tetap serius) yang mudah dipahami oleh objek dakwah..



Sedangkan materi dakwah tidak hanya terbatas pada urusan sorga dan neraka (kehidupan akhirat) tapi harus mencakup semua aspek kehidupan dan kesehari-harian sehingga tercapailah tekad kita sebagai muslim bahwa “sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk mencari ridho Alloh tuhan seru sekalian alam”.


Inilah yang akan kita temukan dalam buku "SOMEBODY Asked ME ", jawaban-jawaban atas berbagai pertanyaan menyangkut masalah kesehari-harian beribadah dan bermasyarakat, dari soal aqidah dan ibadah sampai soal rumah tangga maupun pemilu, disajikan dengan kalimat-kalimat santai (malah terkadang kocak) tapi serius.